INJEKSI
SUSPENSI ESTRON
Data Zat Aktif
ESTRON
Daftar obat
|
|
|
·
Struktur Molekul
|
|
|
Sifat Fisika:
|
|
|
·
Pemerian
Bentuk
Warna
Bau
Rasa
|
Serbuk
amorf
Kekuningan
Tidak
berbau atau bau khas lemah
-
|
|
·
Kelarutan
|
Praktis
tidak larut dalam air, larut dalam alkohol.
|
|
·
Penyimpanan
|
Dalam
wadah dosis tunggal atau wadah dosis ganda; terlindung dari cahaya, sebaiknya
dalam wadah dosis tunggal.
|
|
Dosis Lazim
|
_
|
|
Suhu Lebur
|
145 0C
|
|
Jenis Sterilisasi
|
: Jika sediaan dilarutkan dalam minyak sterilisasi dijaga pada
suhu 1500 , sterilisasai D atau dengan teknik aseptik
|
|
Khasiat
|
Hormon
Estrogen
|
|
Wadah
|
Tertutup rapat
|
Data
Zat Tambahan
CMC
Sinonim
|
Cellulose,
carboxymethyl ether, sodium salt
|
Struktur Kimia
|
|
Berat Molekul
|
90
000–700 000.
|
Titik Lebur
|
|
Organoleptis
|
·
Bentuk :
serbuk, bubuk, butiran
·
Warna :
putih
·
Bau :
tidak berbau
·
Rasa :
tidak berasa
|
Kadar Bahan Aktif
|
|
Sifat dalam Larutan (Kelarutan)
|
praktis
tidak larut dalam aseton, etanol
(95%), eter, dan
toluena. Mudah tersebar
dalam air pada semua suhu, membentuk jelas, solusi koloid. Kelarutan air
bervariasi dengan derajat substitusi.
|
Khasiat
|
Use Concentration (%)
Emulsifying agent 0.25–1.0
Gel-forming agent 3.0–6.0
Injections 0.05–0.75
Oral solutions 0.1–1.0
Tablet binder 1.0–6.0
|
Penyimpanan
|
|
Stabilitas
|
Natrium karboksimetilselulosa
stabil meskipun higroskopis
material. Di bawah kondisi kelembaban tinggi, karboksimetilselulosa natrium dapat menyerap jumlah besar (> 50%) air. |
Benzalkonium Klorida
Sinonim
|
Alkylbenzyldimethylammonium
chloride; alkyl dimethyl benzyl ammonium chloride; BKC; Hyamine 3500;
Pentonium; Zephiran.
|
Struktur Kimia
|
[C6H5CH2N(CH3)2R]
|
Berat Molekul
|
360
|
Titik Lebur
|
±40°C
|
Organoleptis
|
·
Bentuk :
amorf bubuk, gel
tebal, atau serpih agar-agar
·
Warna :
putih, putih-kekuningan
·
Bau :
bau aromatik yang
ringan
·
Rasa :
sangat pahit
|
Kadar Bahan Aktif
|
|
Sifat dalam Larutan (Kelarutan)
|
praktis
tidak larut dalam eter, sangat larut dalam aseton, etanol (95%),
metanol, propanol, dan air
|
Khasiat
|
Antimicrobial
preservative; antiseptic; disinfectant; solubilizing agent; wetting agent.
|
Penyimpanan
|
|
Stabilitas
|
Higroskopis
|
Polisorbat-80
Nama Bahan
|
Polisorbat-80
|
Pemerian
|
Cairan
kental seperti minyak; jernih; kuning; bau asam lemak, khas; bobot per ml
lebih kurang 1,08. Kekentalan 600cp
|
Kelarutan
|
Mudah
Larut dalam etanol (95%)P; tidak atau sukar larut dalam pelarut minyak
mineral; tidak larut dalam minyak sayur; dan mudah larut dalam air, dalam
etil asetat P dan dalam methanol P.
|
OTT
|
Perubahan
warna dan atau pengendapan terjadi dengan berbagai senyawa, terutama fenol,
tannin, tars dan atau bahan yang sama dengan tar. Aktivitas antimikroba
paraben berkurang pada keberadaan dari polisorbat.
|
Stabilitas
|
Polisorbat
stabil pada elektrolit dan asam dan basa lemah; secara berangsur-angsur
terjadi saponifikasi dengan asam dan basa kuat. Ester asam oleat sensitif
pada antioksidan.
|
Penyimpanan
|
Disimpan
pada wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, pada tempat yang sejuk dan
kering.
|
Penggunaan
|
Wetting
agent (0,1-3%); solubilizing agent (1-10%)
|
Formula Standar
(Fornas)
Injeksi estron
Komposisi : Tiap ml Mengandung
Oestronum
200
µg
Olea Pro injectione ad 1 ml
Penyimpanan : Dalam wadah dosis tunggal atau dosis ganda, terlindung dari
cahaya.
Dosis : IM, 1 ml sampi 25 ml diberikan sekali seminggu
Catatan :
1. Disterilkan
dengan cara sterlisasi D atau dibuat dengan cara tehnik aseptis.
2.
Sediaan berkekuatan lain : 500 µg, 1 mg.
(HOPMF)
OTT
Ø
Polisorbat 80
Perubahan warna dan atau pengendapan terjadi dengan berbagai
senyawa, terutama fenol, tannin, tars dan atau bahan yang sama dengan tar.
Aktivitas antimikroba paraben berkurang pada keberadaan dari polisorbat.
Usul Penyempurnaan Sediaan :
Menggunakan vial coklat guna
menghindari kontak zat aktif dengan cahaya matahari dan wadah dosis tunggal.
Alat dan
Cara sterilisasi
Nama Alat
|
Jumlah
|
Cara Sterilisasi
|
Batang pengaduk gelas
Spatula
Pipet tetes
Erlenmeyer
Kaca arloji
Pinset
Gelas ukur
Syringe/ spuit
Beaker glass
Vial
Tutup vial
Mortar dan Alur
Cawan Penguap
Sudip
|
1
1
2
1
3
1
3
1
2
2
2
2
4
1
|
Oven 1700 C, selama 30 menit
Oven 1700 C, selama 30 menit
Oven 1700 C, selama 30 menit
Oven 1700 C, selama 30 menit
Oven 1700 C, selama 30 menit
Oven 1700 C, selama 30 menit
Autoklav 115 – 116O C, selama 30 menit
Autoklav 115 – 116O C, selama 30 menit
Oven 1700 C, selama 30 menit
Oven 1700 C, selama 30 menit
Autoklav 115 – 116O C, selama 30 menit
Oven 1700 C, selama 30 menit
Oven 1700 C, selama 30 menit
Autoklav 115 – 116O C, selama 30 menit
|
Cara Sterilisasinya
Sterilisasi Aseptis
FORMULA AKHIR
R/ Estron 1
mg
CMC Sodium 0,75%
Benzalkonium klorida 0,5%
Polysorbat 80 0,5%
NaCl 0.03875
g
Natrium phospat qs
API ad 5
mL
m.f. inj susp
da in vial No.III
Perhitungan Bahan
Untuk vial
berisi 5 ml cairan kental, maka volume ditambahkan sebanyak 0,5 ml per vial (FI
edisi IV hal 1044)
V = n . c
+ 6 =
3 . 5,5 + 6
= 22,5 ml ≈ 25 ml
PENIMBANGAN
BAHAN
Untuk 20 ml
Estron = 0,001/5 x
25 ml = 0,005 g
CMC Sodium = 0,75/100 x 25 ml = 0,1875 g
Benzalkonium
klorida = 0,5/100 x 25 ml = 0,125 g
Polysorbat
80 = 0,5/100 x 25 ml = 0,125 g
NaCl =
0.03875/5 g x 25 ml = 0,19376 g
Natrium
phospat qs
API ad 25ml
Untuk 1 vial 5 ml
Estron = 1 mg / 5 ml
CMC = 0,75 / 100 x 5 ml = 0,037 g
Polysorbate 80 = 0,5 / 100 x 5 ml = 0,025 g
Benzalkonium klorida = 0,5 / 100 x 5 ml = 0,025 g
Perhitungan tonisitas
E
estron
= 17 x 1,9 / 256 = 0,126
E
CMC 0,75% =
0,03
E
Polysorbate 80 0,5% =
0,02
E
Benzalkonium klorida 0,5% =
0,18
Estron =
0,126 x 0,001 g = 0,000126 g
CMC =
0,03 x 0,037 g = 0,00111
g
Polysorbate
80 = 0,02 x
0,025 g
= 0,0005 g
Benzalkonium
klorida = 0,18 x 0,025 g =
0,0045 g
Total = 0,006236 g
Kesetaraan
dengan NaCl 0,9 % = 0,9/100 x 5 ml = 0,045
NaCl
yang harus ditambahkan = 0,045 – 0,006236 g
= 0.03875 g
= 38,75 mg
CARA KERJA
1. Alat
dan menimbang bahan yang diperlukan disiapkan
2. Dilakukan sterilisasi pada alat dan bahan yang akan digunakan
3.
Disiapkan aqua bebas CO2 dan O2
dengan memanaskan aqua destilata selama 30 menit terhitung sejak mendidih lalu
dialiri gas nitrogen. Sedangkan untuk pembebasan oksigen, pemanasan ditambah 10
menit lagi sejak mendidih
4. Dibuat pasta CMC dalam mortir dengan cara mendispersikannya dengan API
dan dikembangkan dalam API yang hangat
5. Estron
digerus dalam mortir, ditambahkan Polysorbate 80 dan digerus hingga homogen
6. Ditambahkan
Benzalkonium klorida yang telah dilarutkan dengan sedikit API dan ditambahkan
kedalam pasta CMC
7.
Campuran Estron ditambahkan kedalam pasta CMC
sambil digerus hingga homogen
8. Kemudian
sediaan dimasukkan kedalam gelas ukur, selanjutnya dicek pH sediaan
9. Di add
dengan API sampai 25 ml
10. Sediaan
dimasukkan dengan spuit sebanyak 5,5 ml kedalam @ vial steril yang sebelumnya
sudah dikalibrasi
11. Vial ditutup dan diberi etiket
HASIL
Gambar
|
Keterangan
|
|
Hasil suspensi
estron yang sudah dikemas dalam vial
|
|
PEMBAHASAN
Pada praktikum ini dilakukan pembuatan sediaan injeksi suspensi. Sediaan injeksi tidak selalu berupa larutan air. Selain terdapat juga larutan dengan pelarut non air, terdapat pula sediaan injeksi berupa suspensi dan emulsi. Masing-masing zat aktif memiliki spesifikasi kelarutan berbeda berdasarkan stabilitasnya. Ada beberapa zat aktif yang tidak larut dan stabil dalam air. Untuk mengatasi masalah tersebut, dapat digunakan pelarut non air, dibuat suspensi, atau dibuat emulsi. Zat aktif yang disuspensikan biasanya karena zat tersebut tidak larut air namun membutuhkan pembawa air. Zat aktif disuspensikan dengan membuat musilago dari suspending agent yang sesuai.
Pada praktikum ini dilakukan pembuatan sediaan injeksi suspensi. Sediaan injeksi tidak selalu berupa larutan air. Selain terdapat juga larutan dengan pelarut non air, terdapat pula sediaan injeksi berupa suspensi dan emulsi. Masing-masing zat aktif memiliki spesifikasi kelarutan berbeda berdasarkan stabilitasnya. Ada beberapa zat aktif yang tidak larut dan stabil dalam air. Untuk mengatasi masalah tersebut, dapat digunakan pelarut non air, dibuat suspensi, atau dibuat emulsi. Zat aktif yang disuspensikan biasanya karena zat tersebut tidak larut air namun membutuhkan pembawa air. Zat aktif disuspensikan dengan membuat musilago dari suspending agent yang sesuai.
Zat aktif yang
kami gunakan pada praktikum ini adalah Estron. Estron merupakan estrogen yang
dihasilkan dari aromatisasi androstenedion, suatu androgen utama yang disekresi
oleh ovarium pascamenopause, estron tidak memberikan proteksi terhadap dampak
jangka panjang defisiensi estrogen. Estron ini banyak sekali digunakan untuk
terapi substitusi hormonal dan juga dalam pil anti hamil.
Sebagai zat
aktif, estron ini memiliki kelarutan praktis tidak larut dalam air dan
larut dalam alkohol.
Berdasarkan sifat tersebut dan informasi dari beberapa literatur, kami membuat
sediaan injeksi estron ini berupa suspensi. Selain bahan aktif, digunakan juga
beberapa bahan tambahan diantaranya :
CMC yang berfungsi sebagai
suspending agent
CMC merupakan suatu
suspending agent yang baik karena ia menghasilkan gel yang bersifat netral dan
membentuk gel bening yang tidak terlalu mengganggu warna sediaan.
Benzalkonium
chloride yang berfungsi sebagai antimicrobial, pengawet
Benzyl alkohol yang berguna
sebagai pengawet karena sediaan merupakan sediaan dosis berulang dan dapat pula
berfungsi sebagai anestesi saat penyuntikan untuk menghilangkan rasa sakit.
Polysorbat
80 sebagai wetting agent
Kortison asetat
merupakan zat yang sulit dibasahi, sehingga perlu adanya tambahan zat yang
mampu menurunkan tegangan permukaan antara zat aktif dengan air yang dikenal
dengan istilah wetting agent. Wetting agent mempermudah partikel-partikel
tersuspensi kembali setelah mengendap saat penyimpanan dalam waktu yang lama.
Pertama-tama
dibuat Aqua Pro Injeksi dengan cara Menyiapkan aqua bebas CO2
dan O2 dengan memanaskan aqua destilata selama 30 menit terhitung sejak mendidih.
Sedangkan untuk pembebasan oksigen, pemanasan ditambah 10 menit lagi sejak
mendidih.
Proses
pembuatan sediaan dilakukan dengan teknik aseptis sehingga membutuhkan
sterilisasi awal. Semua alat yang akan
digunakan dan bahan yang sudah ditimbang disterilisasi terlebih dahulu sesuai
dengan ketentuan daripada cara sterilisasi dari alat dan bahan tersebut.
Setelah semua
bahan dan alat disterilisasi, dilakukanlah pembuatan sediaan di white area.
Pertama, dibuat musilago CMC dengan cara mendispersikan CMC dengan API yang
dingin dan mengembangkannya dalam API yang hangat didalam lumpang, digerus
sampai terbentuk musilago. Pada lumpang lain, estron dicampur dengan polysorbat
80 dan digerus, ditambahkan benzalkonium klorida yang telah dilarutkan dalam
sedikit API lalu digerus hingga homogen. Campuran tersebut dimasukkan kedalam
musilago CMC sambil langsung diaduk sampai homogen.
Sediaan yang
sudah jadi dievaluasi, meliputi :
Ø
Penampilan : sediaan berwarna putih keruh, homogen.
Ø
Uji pH dengan pH indikator : pH sediaan 7, sediaan tidak
perlu dilakukan adjust pH karena pH tersebut masuk dalam rentang pH stabil
sediaan yaitu antara 5-7.
Sediaan yang
sudah dievaluasi dimasukkan ke dalam vial yang sudah disterilisasi dan
dikalibrasi sebelumnya. Proses ini dilakukan didalam laminar air flow, untuk
mencegah terjadinya kontaminasi. Kemudian ditutup dengan penutup vial dan
diberi etiket. Injeksi suspensi estron ini bertujuan untuk penggunaan secara
intramuskular dalam dosis ganda.
KESIMPULAN
Adapun Formula yang digunakan pada pembuatan
injeksi Suspensi Estron ini adalah :
R/ Estron 1
mg
CMC
Sodium 0,75%
Benzalkonium
klorida 0,5%
Polysorbat
80 0,5%
NaCl 0.03875
g
API ad 5 mL
m.f.
inj susp
da
in vial No.III
Proses Pembuatan sediaan dilakukan secara
aseptis
Hasil evaluasi sediaan:
Ø
Penampilan : sediaan berwarna putih keruh, homogen.
Ø
Uji pH dengan pH indikator : pH sediaan 7
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1978. Formularium Nasional Edisi II. Jakarta: Depkes RI
Ditjen POM, (1979), Farmakope Indonesia,
Edisi III, Depkes RI, Jakarta.
Ditjen POM, (1995), Farmakope Indonesia,
Edisi IV, Depkes RI, Jakarta.
Wade, Ainley and Paul J Weller. Handbook of Pharmaceutical Excipients.
Ed II.1994.London; The
Pharmaceutical Press.
Bagian Farmakologi Fakultas
Kedokteran UI. 1995. Farmakologi
dan Terapi, edisi empat. Jakarta
: Gaya Baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar