Sabtu, 05 Mei 2012

injeksi suspensi estron


INJEKSI SUSPENSI ESTRON
Data Zat Aktif
ESTRON
Daftar obat

·         Struktur Molekul
Sifat Fisika:

·         Pemerian
Bentuk
Warna 
Bau
Rasa

Serbuk amorf
Kekuningan
Tidak berbau atau bau khas lemah
-
·         Kelarutan           
Praktis tidak larut dalam air, larut dalam alkohol.
·         Penyimpanan
Dalam wadah dosis tunggal atau wadah dosis ganda; terlindung dari cahaya, sebaiknya dalam wadah dosis tunggal.
Dosis Lazim
_
Suhu Lebur
145 0C
Jenis Sterilisasi
: Jika sediaan dilarutkan dalam minyak sterilisasi dijaga pada suhu 1500 , sterilisasai D atau dengan teknik aseptik
Khasiat
Hormon Estrogen
Wadah
Tertutup rapat



Data Zat Tambahan
 CMC
Sinonim
Cellulose, carboxymethyl ether, sodium salt
Struktur Kimia

Berat Molekul
90 000–700 000.
Titik Lebur

Organoleptis

·            Bentuk      : serbuk, bubuk, butiran
·            Warna       : putih
·            Bau             : tidak berbau
·            Rasa           : tidak berasa
Kadar Bahan Aktif

Sifat dalam Larutan (Kelarutan)

praktis tidak larut dalam aseton, etanol (95%), eter, dan toluena. Mudah tersebar dalam air pada semua suhu, membentuk jelas, solusi koloid. Kelarutan air bervariasi dengan derajat substitusi.
Khasiat

Use Concentration (%)
Emulsifying agent 0.25–1.0
Gel-forming agent 3.0–6.0
Injections 0.05–0.75
Oral solutions 0.1–1.0
Tablet binder 1.0–6.0
Penyimpanan


Stabilitas

Natrium karboksimetilselulosa stabil meskipun higroskopis
material. Di bawah kondisi kelembaban tinggi, karboksimetilselulosa
natrium dapat menyerap jumlah besar (> 50%) air.


Benzalkonium Klorida
Sinonim
Alkylbenzyldimethylammonium chloride; alkyl dimethyl benzyl ammonium chloride; BKC; Hyamine 3500; Pentonium; Zephiran.
Struktur Kimia

[C6H5CH2N(CH3)2R]

Berat Molekul
360
Titik Lebur
±40°C
Organoleptis

·            Bentuk      : amorf bubuk, gel tebal, atau serpih agar-agar
·            Warna       : putih, putih-kekuningan
·            Bau             : bau aromatik yang ringan
·            Rasa           : sangat pahit
Kadar Bahan Aktif

Sifat dalam Larutan (Kelarutan)

praktis tidak larut dalam eter, sangat larut dalam aseton, etanol (95%), metanol, propanol, dan air
Khasiat

Antimicrobial preservative; antiseptic; disinfectant; solubilizing agent; wetting agent.
Penyimpanan


Stabilitas

Higroskopis

Polisorbat-80
Nama Bahan
Polisorbat-80
Pemerian
Cairan kental seperti minyak; jernih; kuning; bau asam lemak, khas; bobot per ml lebih kurang 1,08. Kekentalan 600cp
Kelarutan
Mudah Larut dalam etanol (95%)P; tidak atau sukar larut dalam pelarut minyak mineral; tidak larut dalam minyak sayur; dan mudah larut dalam air, dalam etil asetat P dan dalam methanol P.
OTT
Perubahan warna dan atau pengendapan terjadi dengan berbagai senyawa, terutama fenol, tannin, tars dan atau bahan yang sama dengan tar. Aktivitas antimikroba paraben berkurang pada keberadaan dari polisorbat.
Stabilitas
Polisorbat stabil pada elektrolit dan asam dan basa lemah; secara berangsur-angsur terjadi saponifikasi dengan asam dan basa kuat. Ester asam oleat sensitif pada antioksidan.
Penyimpanan
Disimpan pada wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, pada tempat yang sejuk dan kering.
Penggunaan
Wetting agent (0,1-3%); solubilizing agent (1-10%)


Formula Standar
          (Fornas)
Injeksi estron
Komposisi           : Tiap ml Mengandung
                                 Oestronum                                        200 µg
                                 Olea Pro injectione        ad           1 ml
Penyimpanan    : Dalam wadah dosis tunggal atau dosis ganda, terlindung dari cahaya.
Dosis                     : IM, 1 ml sampi 25 ml diberikan sekali seminggu
Catatan                                :
1.     Disterilkan  dengan cara sterlisasi D atau dibuat dengan cara tehnik aseptis.
2.    Sediaan berkekuatan lain :  500 µg, 1 mg.
                          (HOPMF)
              OTT
Ø Polisorbat 80
Perubahan warna dan atau pengendapan terjadi dengan berbagai senyawa, terutama fenol, tannin, tars dan atau bahan yang sama dengan tar. Aktivitas antimikroba paraben berkurang pada keberadaan dari polisorbat.
Usul Penyempurnaan Sediaan :
Menggunakan vial coklat guna menghindari kontak zat aktif dengan cahaya matahari dan wadah dosis tunggal.


















Alat dan Cara sterilisasi
Nama Alat
Jumlah
Cara Sterilisasi
Batang pengaduk gelas
Spatula
Pipet tetes
Erlenmeyer
Kaca arloji
Pinset
Gelas ukur
Syringe/ spuit
Beaker glass
Vial
Tutup vial
Mortar dan Alur
Cawan Penguap
Sudip
1
1
2
1
3
1
3
1
2
2
2
2
4
1
Oven 1700 C, selama 30 menit
Oven 1700 C, selama 30 menit
Oven 1700 C, selama 30 menit
Oven 1700 C, selama 30 menit
Oven 1700 C, selama 30 menit
Oven 1700 C, selama 30 menit
Autoklav 115 – 116O C, selama 30 menit
Autoklav 115 – 116O C, selama 30 menit
Oven 1700 C, selama 30 menit
Oven 1700 C, selama 30 menit
Autoklav 115 – 116O C, selama 30 menit
Oven 1700 C, selama 30 menit
Oven 1700 C, selama 30 menit
Autoklav 115 – 116O C, selama 30 menit

Cara Sterilisasinya
Sterilisasi Aseptis
FORMULA AKHIR
R/  Estron                                             1 mg                     
      CMC Sodium                                                0,75%
      Benzalkonium klorida              0,5%     
      Polysorbat 80                              0,5%
      NaCl                                                                0.03875 g
      Natrium phospat                       qs
      API   ad                                          5 mL
      m.f. inj susp
      da in vial No.III

Perhitungan Bahan
Untuk vial berisi 5 ml cairan kental, maka volume ditambahkan sebanyak 0,5 ml per vial (FI edisi IV hal 1044)
V = n . c + 6  =  3 . 5,5 + 6
              =  22,5 ml ≈ 25 ml




PENIMBANGAN BAHAN
Untuk 20 ml
Estron                                   = 0,001/5 x 25 ml              = 0,005 g                             
CMC Sodium                      = 0,75/100 x 25 ml            = 0,1875 g
Benzalkonium klorida     = 0,5/100 x 25 ml              = 0,125 g             
Polysorbat 80                     = 0,5/100 x 25 ml              = 0,125  g
NaCl                                       = 0.03875/5 g x 25 ml      = 0,19376 g
Natrium phospat              qs
API         ad                           25ml


     
Untuk 1 vial 5 ml
Estron                                   = 1 mg / 5 ml
CMC                                      = 0,75 / 100 x 5 ml            = 0,037  g
Polysorbate 80                  = 0,5 / 100 x 5 ml               = 0,025 g
Benzalkonium klorida     = 0,5 / 100 x 5 ml               = 0,025 g

Perhitungan tonisitas
E estron                                               = 17 x 1,9 / 256 = 0,126
E CMC 0,75%                                          = 0,03
E Polysorbate 80 0,5%                       = 0,02
E Benzalkonium klorida 0,5%          = 0,18
*    Estron                                             = 0,126 x 0,001 g = 0,000126 g
*    CMC                                                = 0,03  x 0,037 g  = 0,00111   g
*    Polysorbate 80                            = 0,02 x 0,025 g    = 0,0005     g
*    Benzalkonium klorida              = 0,18 x 0,025 g    = 0,0045     g
Total                                                                        = 0,006236 g
Kesetaraan dengan NaCl 0,9 %                     = 0,9/100 x 5 ml = 0,045
NaCl yang harus ditambahkan                      = 0,045 – 0,006236 g
  = 0.03875 g
  = 38,75 mg





CARA KERJA
1.    Alat dan menimbang bahan yang diperlukan disiapkan
2.    Dilakukan sterilisasi pada alat dan bahan yang akan digunakan
3.    Disiapkan aqua bebas CO2 dan O2 dengan memanaskan aqua destilata selama 30 menit terhitung sejak mendidih lalu dialiri gas nitrogen. Sedangkan untuk pembebasan oksigen, pemanasan ditambah 10 menit lagi sejak mendidih
4.    Dibuat pasta CMC dalam mortir dengan cara mendispersikannya dengan API dan dikembangkan dalam API yang hangat
5.    Estron digerus dalam mortir, ditambahkan Polysorbate 80 dan digerus hingga homogen
6.    Ditambahkan Benzalkonium klorida yang telah dilarutkan dengan sedikit API dan ditambahkan kedalam pasta CMC
7.    Campuran Estron ditambahkan kedalam pasta CMC sambil digerus hingga homogen
8.    Kemudian sediaan dimasukkan kedalam gelas ukur, selanjutnya dicek pH sediaan
9.    Di add dengan API sampai 25 ml
10. Sediaan dimasukkan dengan spuit sebanyak 5,5 ml kedalam @ vial steril yang sebelumnya sudah dikalibrasi
11.  Vial ditutup dan diberi etiket

HASIL
Gambar
Keterangan
Hasil suspensi estron yang sudah dikemas dalam vial


PEMBAHASAN
                Pada praktikum ini dilakukan pembuatan sediaan injeksi suspensi. Sediaan injeksi tidak selalu berupa larutan air. Selain terdapat juga larutan dengan pelarut non air, terdapat pula sediaan injeksi berupa suspensi dan emulsi. Masing-masing zat aktif memiliki spesifikasi kelarutan berbeda berdasarkan stabilitasnya. Ada beberapa zat aktif yang tidak larut dan stabil dalam air. Untuk mengatasi masalah tersebut, dapat digunakan pelarut non air, dibuat suspensi, atau dibuat emulsi. Zat aktif yang disuspensikan biasanya karena zat tersebut tidak larut air namun membutuhkan pembawa air. Zat aktif disuspensikan dengan membuat musilago dari suspending agent yang sesuai.
Zat aktif yang kami gunakan pada praktikum ini adalah Estron. Estron merupakan estrogen yang dihasilkan dari aromatisasi androstenedion, suatu androgen utama yang disekresi oleh ovarium pascamenopause, estron tidak memberikan proteksi terhadap dampak jangka panjang defisiensi estrogen. Estron ini banyak sekali digunakan untuk terapi substitusi hormonal dan juga dalam pil anti hamil.
Sebagai zat aktif, estron ini memiliki kelarutan praktis tidak larut dalam air dan larut dalam alkohol. Berdasarkan sifat tersebut dan informasi dari beberapa literatur, kami membuat sediaan injeksi estron ini berupa suspensi. Selain bahan aktif, digunakan juga beberapa bahan tambahan diantaranya :
*    CMC yang berfungsi sebagai suspending agent
CMC merupakan suatu suspending agent yang baik karena ia menghasilkan gel yang bersifat netral dan membentuk gel bening yang tidak terlalu mengganggu warna sediaan.
*    Benzalkonium chloride yang berfungsi sebagai antimicrobial, pengawet
Benzyl alkohol yang berguna sebagai pengawet karena sediaan merupakan sediaan dosis berulang dan dapat pula berfungsi sebagai anestesi saat penyuntikan untuk menghilangkan rasa sakit.
*    Polysorbat 80 sebagai wetting agent
Kortison asetat merupakan zat yang sulit dibasahi, sehingga perlu adanya tambahan zat yang mampu menurunkan tegangan permukaan antara zat aktif dengan air yang dikenal dengan istilah wetting agent. Wetting agent mempermudah partikel-partikel tersuspensi kembali setelah mengendap saat penyimpanan dalam waktu yang lama.
                Pertama-tama dibuat Aqua Pro Injeksi dengan cara Menyiapkan aqua bebas CO2 dan O2 dengan memanaskan aqua destilata selama 30 menit terhitung sejak mendidih. Sedangkan untuk pembebasan oksigen, pemanasan ditambah 10 menit lagi sejak mendidih.
Proses pembuatan sediaan dilakukan dengan teknik aseptis sehingga membutuhkan sterilisasi awal. Semua alat  yang akan digunakan dan bahan yang sudah ditimbang disterilisasi terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan daripada cara sterilisasi dari alat dan bahan tersebut.
Setelah semua bahan dan alat disterilisasi, dilakukanlah pembuatan sediaan di white area. Pertama, dibuat musilago CMC dengan cara mendispersikan CMC dengan API yang dingin dan mengembangkannya dalam API yang hangat didalam lumpang, digerus sampai terbentuk musilago. Pada lumpang lain, estron dicampur dengan polysorbat 80 dan digerus, ditambahkan benzalkonium klorida yang telah dilarutkan dalam sedikit API lalu digerus hingga homogen. Campuran tersebut dimasukkan kedalam musilago CMC sambil langsung diaduk sampai homogen.
Sediaan yang sudah jadi dievaluasi, meliputi :
Ø Penampilan : sediaan berwarna putih keruh, homogen.
Ø Uji pH dengan pH indikator : pH sediaan 7, sediaan tidak perlu dilakukan adjust pH karena pH tersebut masuk dalam rentang pH stabil sediaan yaitu antara 5-7.
Sediaan yang sudah dievaluasi dimasukkan ke dalam vial yang sudah disterilisasi dan dikalibrasi sebelumnya. Proses ini dilakukan didalam laminar air flow, untuk mencegah terjadinya kontaminasi. Kemudian ditutup dengan penutup vial dan diberi etiket. Injeksi suspensi estron ini bertujuan untuk penggunaan secara intramuskular dalam dosis ganda.

KESIMPULAN
*    Adapun Formula yang digunakan pada pembuatan injeksi Suspensi Estron ini adalah :
R/     Estron                                                   1 mg                     
          CMC Sodium                                      0,75%
          Benzalkonium klorida                            0,5%     
          Polysorbat 80                                        0,5%
          NaCl                                                       0.03875 g
          API                         ad                           5 mL
          m.f. inj susp
          da in vial No.III
*    Proses Pembuatan sediaan dilakukan secara aseptis
*    Hasil evaluasi sediaan:
Ø Penampilan : sediaan berwarna putih keruh, homogen.
Ø Uji pH dengan pH indikator : pH sediaan 7


DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1978. Formularium Nasional Edisi II. Jakarta: Depkes RI
 Ditjen POM, (1979), Farmakope Indonesia, Edisi III, Depkes RI, Jakarta.
 Ditjen POM, (1995), Farmakope Indonesia, Edisi IV, Depkes RI, Jakarta.
Wade, Ainley and Paul J Weller. Handbook of Pharmaceutical Excipients. Ed II.1994.London; The  Pharmaceutical Press.
Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI. 1995. Farmakologi dan Terapi, edisi empat. Jakarta : Gaya Baru


Tidak ada komentar:

Posting Komentar