Kamis, 10 Mei 2012

pembuatan lipstik



PRAKTIKUM IV
Pembuatan Sediaan Lipstik

I.               Praformulasi

DATA PRAFORMULASI
à   Oleum ricini

Oleum Ricini (minyak jarak)
Sinonim
Castor oil, EmCon CO; Lipovol CO; oleum ricini; ricinoleum; ricinus communis; ricinus oil; tangantangan.
Struktur molekul
Pemerian
Penampilan     : Cair kental
Warna             : kuning pucat atau hampir tidak berwarna
Rasa                : manis kemudian agak pedas, umumnya memualkan
Bau                  : lemah
Kelarutan
Larut dalam 2,5 bagian etanol (90%) P; mudah larut dalam etanol mutlak P dan dalam asetat glacial P. practically insoluble in water;
practically insoluble in mineral oil unless mixed with
another vegetable oil
Titik leleh
-120C
Titik didih
3130C
OTT
incompatible with strong oxidizing agents.
Stabilitas
Castor oil is stable and does not turn rancid unless subjected to
excessive heat. On heating at 3008C for several hours, castor oil polymerizes and becomes soluble in mineral oil. When cooled to 08C, it becomes more viscous.
Kegunaan
Emollient; oleaginous vehicle; solvent.
Penyimpanan
Castor oil should be stored at a temperature not exceeding
258C in well-filled airtight containers protected from light.

à   Cera Alba
Cera Alba
sinonim
Malam putih
pemerian
Zat padat, lapisan tipis bening, putih kekuningan dan bau khas
Kelarutan
Praktis tidak larut dalam air
Agak sukar larut dalam etanol (95%) P dingin
Larut dalam kloroform P, dalam eter P hangat, dalam minyak lemak dan minyak atsiri
Suhu lebur
62o-64o C
Bil.asam
18-24
Bil.ester
70-80
Bil.penyabunan
88-104
Kegunaan
Controlled-release vehicle; stabilizing agent; stiffening agent.
penyimpanan
Dalam wadah tertutup baik

à   Parafin padat
Paraffin padat
Sinonim
Hard wax, Paraffin, Paraffinum durum
Berat Molekul
-
Pemerian
Padat, sering menunjukkan susunan hablur, agak licin, tidak berwarna atau putih, tidak mempunyai rasa
Kelarutan
Prkatis tidak larut dalam air dan dalam etanol, larut dalam kloroform
Suhu lebur
50 0 samapi 570 C
Stabilitas
Paraffin stabil, meskipun mencair dan membeku berulang kali dapat mengubah sifat fisiknya.
Penyimpanan
Simpan dalam wadah tertutup baik,pada suhu tidak melebihi 4080C
Kegunaan
Ointment base; stiffening agent.

à   Adeps lanae
Adeps lanae
Keterangan
Lanolin adalah zat serupa lemak yang dimurnikan diperoleh dari lemak bulu domba yang dibersihkan dan dihilangkan warna dan baunya. Mengandung air tidak lebih dari 0,25%. Boleh mengandung antioksidan yang sesuai tidak lebih dari 0,02%. Penambahan air dapat dicampurkan ke dalam dengan pengadukan.


Pemerian
Massa seperti lemak, lengket, warna kuning bau khas
Kelarutan
Tidak larut dalam air, dapat bercampur dengan air lebih kurang 2 kali beratnya, agak sukar larut dalam etanol dingin, lebih larut dalam etanol panas, mudah larut dalam eter dalam kloroform
Jarak lebur
Antara 380 dan 440
Inkopamtibilas
lanolin mungkin mengandung prooxidant yang bisa mempengaruhi zat aktif tertentu
Wadah dan penyimpanan
Dalam wadah yang baik, sebaiknya pada suhu kamar yang terkendali.
Fungsi
Emulsifying agent,  ointment base

à   Oleum Arachis

Oleum Arachis ( Minyak Kacang )
Sinonim
Earthnut oil; groundnut oil; katchung oil; nut oil.
Keterangan
Minyak kacang adalah minyak yang telah dimurnikan, diperoleh dengan pemerasan biji Arachis hypogea yang telah dikupas
Pemerian
Bentuk : cairan
Warna : kuning pucat
Bau : khas lemah
Rasa : tawar
Kelarutan
Praktis tidak larut dalam etanol, mudah larut dalam kloroform, dalam eter dan dalam eter minyak tanah
Inkompatibilatas
Dapat menimbulkan saponifikasi dengan alkali hidroksida
Kegunaan
Oleaginous vehicle; solvent.
Penyimpanan
Dalam wadah tertutup baik dan terisi penuh


à   Asam Borat
Asam Borat
Sinonim
Boracic acid; boraic acid; Borofax; boron trihydroxide; E284; orthoboric acid; trihydroxyborene.
BM
61,83
Struktur formula
H3BO3
Pemerian
Hablur, serbuk hablur putih atau sisik mengkilap tidak berwarna, kasar tidak berbau, rasa agak asam dan pahit kemudian manis
Kelarutan
Larut dalam 20 bagian air, dalam 3 bagian air mendidih, dalam 16 bagian etanol, dan dalam 5 bagian gliserol
Titik lebur
170,90 C
pH
3,8 sampai 4,8
Penyimpanan
Dalam wadah tertutup baik
Khasiat dan penggunaan
Antimikrobial preservatif




II.                  Formulasi
R/ cera alba
     Parafin solid
     Oleum ricini
     Oleum arachis
     Adeps lanae
     Asam borak
     Pewarna alam
4 g
2 g
11,25 g
3,75 g
0,25 g
0,75 g
2,5 ml


III.                Alat dan Bahan
·         Alat
Beaker Glass
Cawan penguap
Hotplate
Batang pengaduk
Kaca arloji
Cetakan lipstik
termometer

·         Bahan
Cera alba
Paraffin solid
Pewarna alami
Oleum ricini
Oleum arachis
gliceryn

IV.               Prosedur Kerja

1.      Oleum Ricini dipanaskan ditambahkan oleum arachis dan Sari buah merah/pewarna alami pada suhu 75OC(M1)
2.      Melebur Cera alba, Parafin, adeps lanae diatas penangas air pada suhu 75OC (M2)
3.      Campur M1 dimasukkan dalam M2
4.      Sebelum dingin dan mengeras dimasukkan ke dalam cetakan (didinginkan sampai ± 40OC)
5.      Dimasukkan kedalam freezer,Keluarkan lipstik yang telah jadi setelah mengeras
V.                 Bagan Kerja



VI.               Hasil pengamatan

No
Gambar
Keterangan


1.





Penimbangan bahan- bahan



2.










Peleburan 2 fase, fase minyak dan fase lilin pada suhu 75 0C





3.







Penuangan pada cetakan



4.




 








Lipstik pada saat didalam cetakan


5.


Sediaan yang telah jadi


VII.             Pembahasan

Pertemuan kali ini di lakukan cara- cara pembuatan lipstik dimana jika melihat pada perkembangan dewasa ini lipstik merupakan bagian dari kosmetik yang mempercantik bibir, Perkambangan lipstik ini di mulai pada awal masa pemerintahan Ratu Elisabeth 1 di inggris.
            Lipstik merupakan pewarna bibir yang dibuat dengan tujuan untukmenyembunyikan bibir yang kurang baik atau menyamarkannya, selain itu juga dapat digunakan sebagai pelindung bibir dari kekeringan, hal ini mengacu pada anatomi bibir itu sendiri yang mempunyai stratum corneum sangat tipis dan dermisnya tidak mengandung kelenjar keringat dan kelenjar minyak, sehingga bibir mudah kering dan pecah-pecah terutama jika dalam udara dingin dan kering. Hanya air liur yang merupakan pembasah alami untuk bibir.
            Formulasi kali ini menggunakan Cera alba ,paraffin, Oleum Ricini,Oleum arachis, Adeps lanae, dan pewarna alami. Pembuatannya dilakukan dengan melarutkan fasaminyak terlebih dahulupada suhu 75O C  sehingga semua fase minyak (Oleum ricini,olium arachis dan pewarna buah merah) melebur.Pada waktu yang sama fase lilin (Cera alba,adeps lanae,dan paraffin) juga dilebur pada suhu 750C. Semua bahan dipanaskan hingga meleleh setelah itu fase minyak dimasukkan ke dalam fase lilindiaduk  hingga diperoleh massa yang kental dan siap dituang.
Di kesempatan praktikum ini pewarna yang kami gunakan adalah pewarna alami dari buah merah. Pewarna yang digunakan ini mengandung komponen lain, yaitu minyak habbatussauda’ dan zaitun extract virgin yang berfungsi sebagai pelarutnya. Sehingga pewarnanya bukan murni tanpa komponen.Untuk menghasilkan warna yang baik, kami sengaja menambah kan sedikit rodamin.Akan tetapi pada penambahan ini kami mengalami masalah pada kelarutan rodamin itu sendiri,karena salah melarutkannya pada fase minyak. Yang seharusnya rodamin larut pada air.
Hal yang perlu diperhatikan pada pembuatan ini adalah penambahan warna pada campuran lilin, penambahan warna yang tidak tepat pada campuran lilin dan minyak diatas dapat menyebabkan warna lipstik mengendap pada cetakan, untuk menghindari hal tersebut hendaknya penuangan massa lipstik dilakukan pada saat massanya membentuk konsistensi kental namun  tetap mudah untuk dituangkan pada cetakan yang telah di oleskan dengan gliserin terlebih dahulu.Pengolesan gliserin pada cetakan ini bertujuan untuk mencegah lengketnya lipstik pada cetakan.
            Selain penambahan warna yang perlu diperhatikan, titik leleh tiap tiap komponen harus diperhaikan juga, karena lipstik adalah sediaan dengan bahan dasar sebagian minyak dan lilin, pelelehan bahan yang tidak sesuai dengan titik leleh komponennya akan mengakibatkan perubahan bentuk kristal pada saat sediaan dingin, sehingga tidak dapat kembali pada bentuk yang diinginkan.
            Dua komponen penting pada pembuatan lipsticklainnya, yaitu minyak dan lilin. Campuran minyak diperlukan untuk memperoleh paduan yangtepat dengan lilin untuk lapisan yang sesuai dalam pengaplikasiannyapada kulit bibir yang berfungsi sebagai pelarut pada beberapa formulasiserta sebagai agen pendispersi untuk pewarna yang tidak larut. Campuranminyak ideal harus memproduksi produk yang mudah disebar dan produkyang memiliki lapisan tipis dengan daya menutup yang baik. Kemudian campuran lilin yang dipakai juga harus tepat, penggunaan lilin ini dimaksudkan agar lipstik yang telah dibuat dapat membentuk massa yang dapat dicetak sesuai cetakan (biasanya dalam bentuk batangan). Komponen lilin pada lipstik akan memberikan kelembaban pada lipstik,sehingga lipstik tidak mudah mengeras oleh suhu panas ataupun dingin, hal ini terjadi karena lilin dapat menyerap kelebihan air pada lipstik sehingga lipstik akan tetap terjaga kelembabannya.
             Sediaan lipstik pada praktikum ini menghsilkan lipstik yang sesuai dengan keinginan pada awal pembuatan yaitu berbentuk batang, berwarna orange merata pada lipstik, warna yang dihasilkan ini tidak sesuai dengan kombinasi rodamin- minyak buah merah,karena seperti yang telah dibahas diatas, rodamin tidak larut sehingga warna yang seharusnya diberikan oleh rodamin (pink) ke sediaan lipstik tidak berhasil terserap kedalam basis lipstik.Tingkat kekerasan lipstik kali ini baik, tidak terlalu keras juga tidak terlalu lembut.Namun, pada saat dioleskan pe permukaan kulit, lipstik yang kami buat tidak memberikan warna,hanya saja memberikan kelembaban pada bibir.

VIII.           Kesimpulan
1.      Pewarna alami dari buah merah menghasilkan warna orange pada lipstik.
2.      Lipstik berbentuk batang, dengan kadar kekerasan yang cukup. Tidak keras,ataupun lembut.
3.      Pada saat pengolesan pada kulit, lipstik hanya memberikan kelembaban pada kulit tapi tidak memberikan warna.
4.      Rodamin yang digunakan pada formulasi pembuatan tidak mempengaruhi warna lipstik. Hal ini dikarenakan rodamin tidak larut dan menempel pada cawan.

IX.                Daftar Pustaka

·         Farmakope Indonesia Edisi III. 1997. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
·         Farmakope Indonesia Edisi IV. 1995. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
·         Rowe, Raymond C, Paul J Sheskey, and Sian C Owen. 2006. Handbook of Pharmaceutical Exipient: fifth edition. United States of America: Pharmaceutical Press and American Pharmacist Association
·         The Departement of Healt.(2009 )British Pharmacopoeia 2009. The Departement of Healt. London: The Stationery Office

1 komentar:

  1. Kalau boleh tahu, ini cara pembuatan lipstik seperti lipstik2 yg dijual pada umumnya atau bagaimana? Terima kasih :)

    BalasHapus